'Hot' will never be a substitute for 'beautiful'.
Setengah berlari diatas sepatu tinggi yg menggigit kaki, bergegas meloncat menerabas pintu lift yg perlahan menutup.
Sembari mengatur nafas, saya menebar senyum pada 3 bapak2 dalam Lift pengap kantor pemerintahan itu. Oow, ternyata masih ada penghuni lain di sudut lift - kali ini sy menyeringai lebar, kepada dua gadis kecil lusuh bermata besar, yg mendekap erat kotak semirnya ke dada.
'Tante (gubrakkk), tante giginya pake kawat ya, dua-duanya atas bawah?'
- - nyengir lagi, kali ini berusaha menutupi si kawat- - 'biar cantik ya tante?'
Pertanyaan kedua mencubit sisi hati.
'Nggaaaak, ini biar kalo ngunyah makanan, jadi lebih enak'
Insiden kecil itu bertumbuh besar mengusik benak dan rasa.
Cantik. Yang tak pernah terdefinisi pas, atau tertranslasi sesuai, untuk saya.
Definisi umum cantik selama ini, setelah nyontek kamus bahasa indonesia; membuat sy merasa paling tidak cantik diantara tiga adikku. Satu adik cantik berhidung bangir ditambah otak encernya yg membuat jadi cantik berganda, adik lain yg tinggi semampai dengan kulit langsat dengan senyum ala dian sastro, dan si cantik ketiga yg berkulit putih dengan raut bulan purnama.
Definisi cantik versi banyak orang, pastinya bukan milik saya. Cantik yg ini, mungkin kalau diinggris -kan, masuk artian dari 'hot' atau 'pretty' kali ya?
Karena kalau sedang hang out bareng kaum hawa lainnya dalam edisi 'ladies night out' hampir tidak ada yg melempar pandangan ekstra untuk saya - - yg berarti, tidak cukup 'hot' hahaha
I can laugh about it now, indeed.
Saya berhenti menggunakan definisi cantik versi kamus, 'ages ago'. I have defined 'cantik' for my convenient :D
Definisi yg membuat saya lebih menghargai apa yg saya memiliki, dan merasa nyaman dengan apa yg saya lakukan. Kalau boleh memilih antara 'hot' dan 'beautiful', rasanya mentranslasi 'beautiful' menjadi Cantik versi diri sendiri, terasa lebih adem.
See, I can beautifully loving me the way I am, and my bracket is indeed aiming to be able to digest beautiful food, better :)
Setengah berlari diatas sepatu tinggi yg menggigit kaki, bergegas meloncat menerabas pintu lift yg perlahan menutup.
Sembari mengatur nafas, saya menebar senyum pada 3 bapak2 dalam Lift pengap kantor pemerintahan itu. Oow, ternyata masih ada penghuni lain di sudut lift - kali ini sy menyeringai lebar, kepada dua gadis kecil lusuh bermata besar, yg mendekap erat kotak semirnya ke dada.
'Tante (gubrakkk), tante giginya pake kawat ya, dua-duanya atas bawah?'
- - nyengir lagi, kali ini berusaha menutupi si kawat- - 'biar cantik ya tante?'
Pertanyaan kedua mencubit sisi hati.
'Nggaaaak, ini biar kalo ngunyah makanan, jadi lebih enak'
Insiden kecil itu bertumbuh besar mengusik benak dan rasa.
Cantik. Yang tak pernah terdefinisi pas, atau tertranslasi sesuai, untuk saya.
Definisi umum cantik selama ini, setelah nyontek kamus bahasa indonesia; membuat sy merasa paling tidak cantik diantara tiga adikku. Satu adik cantik berhidung bangir ditambah otak encernya yg membuat jadi cantik berganda, adik lain yg tinggi semampai dengan kulit langsat dengan senyum ala dian sastro, dan si cantik ketiga yg berkulit putih dengan raut bulan purnama.
Definisi cantik versi banyak orang, pastinya bukan milik saya. Cantik yg ini, mungkin kalau diinggris -kan, masuk artian dari 'hot' atau 'pretty' kali ya?
Karena kalau sedang hang out bareng kaum hawa lainnya dalam edisi 'ladies night out' hampir tidak ada yg melempar pandangan ekstra untuk saya - - yg berarti, tidak cukup 'hot' hahaha
I can laugh about it now, indeed.
Saya berhenti menggunakan definisi cantik versi kamus, 'ages ago'. I have defined 'cantik' for my convenient :D
Definisi yg membuat saya lebih menghargai apa yg saya memiliki, dan merasa nyaman dengan apa yg saya lakukan. Kalau boleh memilih antara 'hot' dan 'beautiful', rasanya mentranslasi 'beautiful' menjadi Cantik versi diri sendiri, terasa lebih adem.
See, I can beautifully loving me the way I am, and my bracket is indeed aiming to be able to digest beautiful food, better :)
No comments:
Post a Comment